Iis Soekandar: Dongeng

Jumat, 10 Maret 2017

Dongeng

Wateri
Oleh: Iis Soekandar


      Siang ini udara begitu panas. Wateri air putih berada paling pinggir di rak kulkas. Ia merasa senang sebentar lagi Aline dan mama akan meneguknya. Mama sedang menjemput Aline dari sekolahnya. Sedangkan papa akan meneguknya nanti sore sepulang dari kantor.
       Kreeeek... pintu kulkas terbuka.
       Oh Bibik juga akan menegukku. Berarti udara di luar begitu terik. Bibik biasanya meneguk air putih dari dapur. Bisik Wateri. 
Bruk... bruk...
       Wateri kecele. Bibik tidak meneguknya. Bibik meletakkan sebotol jus tomat dan sebotol jus wortel bersebelahan dengan Wateri. Kreeeeek... pintu kulkas kembali tertutup.
       “Kalian siapa?” tanya Wateri. Dia lebih dulu menghuni kulkas.
       “Aku Tomato,” jawab Tomato jus tomat.
       “Aku Karot,” jawab Karot jus wortel.
      “Tumben kalian berada di sini.” Kata Wateri penuh curiga.
   “Mama menyuruh Bibik supaya membuat aku. Mama ingin kulitnya selalu halus. Itu sebabnya mengonsumsi aku.” Jawab Tomato.
       “Sedangkan aku dibuat karena Kakek yang minta. Kamu tahu sendiri kan, Kakek sudah tua, matanya harus dijaga supaya tetap terang saat melihat. Karena aku berguna bagi kesehatan mata.” Kata Karot.
Wateri merasa senang, dia sekarang tidak sendirian di dalam kulkas. Ada Tomato dan Karot bersamanya. Tidak lama pintu kulkas terbuka.
       Kreeeeeek... Wateri senang, bibik mengambilnya. Tetapi dalam waktu yang bersamaan terdengar suara Aline.
       “Bi... mana pesananku?”tanya Aline setengah berteriak.
       Oh, ternyata Aline sudah datang. Lho, mengapa bibik meletakkanku? Tanya Wateri.
       “Pesanan apa, Non?” tanya bibik tidak mengerti.
       “Jus jambu biji.” jawab Aline.
       “Oh iya, Lin, Mama tadi lupa belanja jambu biji.” Mama menjelaskan.
       “Iya deh, air putih,” kata Aline mulutnya manyun.
       “Tadi Bibik juga bikin jus, tapi jus wortel buat Kakek dan jus tomat buat Mama.” jelas bibik sambil memberikan sebotol air putih.
       Wateri kecewa, Aline meneguknya karena terpaksa. Uh ternyata Aline sudah pesan jus jambu biji. 
Benar, keesokan hari penghuni kulkas bertambah satu lagi. Wateri bertambah sedih. Java jus jambu biji akan menggantinya. Tidak hanya Aline, papa juga ternyata menyukai jus jambu biji. Kata papa cuaca yang tidak menentu, kita wajib menjaga kesehatan badan agar tidak mudah terserang penyakit. Diantaranya dengan mengonsumsi jus jambu biji.
     “Senangnya dibutuhkan orang. Tomato disayang mama karena berguna menghaluskan kulit, Java berguna untuk ketahanan tubuh, Karot untuk kesehatan mata. Mereka begitu membutuhkan kalian. Sementara aku hanya sebagai pelengkap. Paling aku diteguk hanya setelah makan nasi.” Kata Wateri iri.
       Java, Tomato, dan Karot ingin menolong, tapi mereka tidak mampu.
@@@
      Suatu siang, seperti biasa Wateri terlihat penuh satu botol. Sementara Tomato, Java, dan Karot tinggal seperempat botol. Mama membuka kulkas. Tidak lama papa menghampiri.
      “Ma, jangan sajikan minum selain air putih.” pinta Papa.
       Wateri terlihat girang. Tumben papa membutuhkannya.
       “Teman Papa itu terkena penyakit ginjal. Dia harus selalu minum air putih. Ada kan air putih di kulkas?” tanya papa. Siang itu papa kedatangan teman sekantor.
       “Ada, ini masih penuh, satu botol.” Jawab mama sambil memperlihatkan sebotol air putih.
       “Horeeeee... akhirnya Wateri berguna.” Gasak Tomato. Java dan Karot tak kalah senang.
       Setelah teman papa pulang, Wateri kembali diletakkan di kulkas. Ia diledek Tomato, Karot, dan Java. Wateri tinggal seperempat botol.
@@@



Tidak ada komentar:

Posting Komentar